Love Addicted dalam Persepktif Psikologis.
Kecanduan cinta; Terdengar Aneh tapi ada.
Heemmt.. Candu sudah tidak asing lagi terdengar di berbagai media cetak maupun elektronik. Sering kali kata Candu identik dengan hal-hal yang bersifat Negatif, seperti : Candu Narkoba, Alkohol, ganja dan sejenis candu yang bersifat pelanggaran hukum.
Apapun bentuk candu. Itu disebabkan karena aktifitas yang berulang ulang sehingga menyebabkan ketergantungan dan candu baru terasa kalau sudah terlanjur dalam berinteraksi denganya. Dan orang yang sudah candu pasti akan berat untuk menghentikanya.
Hey sobs.... ternyata cinta juga bisa menyebabkan candu loh, mau tau ? jangan beranjak dari artikel ini ya, baca dengan hatimu ! Eh... emangya hati bisa menyimak. Jangan gt dulu sobs... saya jelaskan, Hati itu bisa menyimak karena hatilah yang mampu menilai dan menghukumi subtansi dari artikel ini ! dalam pembahasan ini makna candu cinta dalam Konteks pacaran (Cinta).
Awal candu cinta di awali dengan cinta yang pertama, dalam cinta yang pertama disana terdapat kenikmatan yang tidak di dapat oleh subjek sebelum Dia mengenal cinta ada berjuta rasa dalam cinta, perhatian,Canda,Rindu, Hadiah dan berjuta rasa yang lain. Sehingga jika Dia kehilangan Ekpresi cinta maka Dia akan merasa ada sesuatu yang tidak wajar. itu yang memotifasi untuk mencari penggatinya karena merasa ketergantungan dengan cintanya. Ketergantungan inilah yang di maksudkan dengan Candu Cinta.
Ketika ekspresi cinta tidak lagi ada dan tidak imbang. Tersa berlebihan atau sebaliknya dia tidak puas olehnya. Ketika mengekspresikan perhatian atas nama cinta, yang keluar adalah tuntutan perhatian yang terus menerus dalam segala hal yang harus terwujud. Andaikan ekspresi perhatian itu tidak lagi ada dia akan merasa tidak wajar dan seringkali dia akan mencari subjek agar ada sosok yang menggantikan dengan dan atas nama cinta. Padahal hal tersebut adalah balutan cinta dari keinginan hawa nafsu.
Bahkan ketika seorang kecanduan cinta ia akan mencurahkan perhatian, atau malah berkorban habis-habisan pada subjek cintanya, seringkali tidak bermaksud untuk membahagiakan pasanganya melainkan untuk memperoleh timbal balik ekspresi cinta yang di inginkan. Tidak heren jika Feedbeck yang tidak sesuai dengan keinginanya dia bisa sangat kecewa, marah atau sedih karena tidak cukup berharga untuk di cintai.
Ada motifasi mengejar kekosaongan hati yang didominasi oleh Nafsu. Kekosongan ini, seringkali muncul dari masalah yang ada pada diri sendiri, dan umumnya berawal dari beberapa pokok, Yaitu adanya rasa insucare, selalu merasa tidak aman dan nyaman, adanya rasa tidak percaya diri hingga tidak mudah percaya pula pada subjek yang dicintainya serta adanya unsur ketergantungan mendalam. Seorang yang jiwanya insucare akan menuntut perhatian, kebersamaan, ketaatan dan pengorbanan untuk membuat dirinya merasa aman dan nyaman serta damai. Karena tidak percaya diri, seorang akan ikut sulit percaya pada dirinya karena rasa kekawatiran yang ada.
Dan bahayanya ketika orang sudah terjangkit kecanduan cinta, ia sudah tidak pandang negatif atau positif lagi karena hati yang berperan sebagai penilai dan penghukum sudah tertutupi dan yang menguasai dirinya adalah naluri. karena yang menguasai naluri yang di dominasi oleh keinginan dalam artian hawa nafsu, tak jarang ia akan berbohong entah itu kebohongan atas nama budaya, bahasa bahkan kebohongan agama, apapun cara untuk menutupinya pada dasarnya hal itu untuk mendapatkan ekspresi cinta lantaran sudah candu olehnya. sudah pasti seorang yang berbuat negatif akan menelorkan dan membuahkan aktivitas negatif lainya. seorang pejudi tidak mungkin menggunakan hasil dari perjudian tersebut untuk membangun masjid, melainkan untuk aktivitas negatif lainya (poya-poya, minum Khomer, ganja, main perempuan dll). begitu juga dengan cinta, jika ia berpindah kepada cinta yang baru maka aktivitas yang dilakukan akan cendrung lebih seronoh di bandingkan dengan cinta yang lalu, dari pegangan tangan dan seterusnya.