Jangan Menolak Laki-Laki Shalih Karena Alasan Kurang Mapan.



Jangan Menolak Laki-Laki  Shalih Karena Alasan Kurang Mapan.


Jangan melihat laki-laki dari kemampuan finansialnya saja, tapi lihat dari taggung jawabnya atas dirimu. Karena yang mapan belum tentu mau bertanggung jawab padamu dan yang mau bertanggug jawab padamu bisa berasal dari dia yang termasuk golongan orang yang tidak mapan.

Jangan menolak laki-laki hanya karena dia belum mapan, karena ketika dia menjadi pribadi yang mapan sudah tentu dia tidak akan jatuh cinta padamu, tapi pada seseorang yang jauh lebih berkelas dari dirimu.

Dia Tau Sulitnya Untuk Mencintaimu Seperti Apa, Sudah Pasti Dia Akan Berusaha Keras Membahagiakanmu
Seseorang yang benar-benar mencintaimu pasti mau berusaha keras untuk membahagiakanmu. Dan yang pasti tidak ada orang yang mau membuat orang yang dicintainya hidup menderita, begitu pula dengan dia. Dia pasti mau berusaha keras membahagiakan dirimu.

Beri Dia Kesempatan, Kalau Dia Benar Mencintaimu Dia Tidak Mungkin Akan Membuat Hidupmu Menderita
Karenanya berilah dia kesempatan untuk menunjukkan niatnya, tidak butuh waktu lama untuk melihat ketulusan cinta seseorang, karena yang hanya main-main akan cepat bosan dan jagan terlalu mahal pula dirimu karena yang seriuspun juga bisa bosan padamu jika kamu terlalu jual mahal.

Baginya Lebih Sulit Menaklukkan Dirimu Ketimbang Menaklukkan Masa Depan Hingga Sangat Mudah Baginya Untuk Sukses
Bagi dia yang mencintaimu membangun masa depan yang bahagia dan seperti yang kamu inginkan tidaklah sulit. Yang sulit itu adalah Menaklukkan cintamu, karena dia tidak bisa mengusahakannya kalau kamu sudah menutup jalan baginya, sementara masa depan yang mapan tidak menutup jalan bagi siapapun yang mau berusaha keras.

Jangan Melihat Apa Yang Dimilikinya Sekarang Tapi Lihatlah Potensi Apa Yang Dimiliki Olehnya
Dia yang datang padamu saat ini mungkin bukanlah siapsiapa dan tidak ada apa-apanya bagi dirimu. Tapi janganlah kamu menutup mata pada apa yang ada dalam dirinya, tentang tanggung jawabnya, kemauannya, kerja kerasnya, kemampuannya serta kecerdasannya. Kalau dia memiliki itu semua sudah tentu kelak ia mampu menjadi orang sukses dan bahkan mapan melebihi apa yang ada dalam bayanganmu.

Kau Tau ? Kalau Saat Ini Dia Termasuk Orang Yang Mapan Sudah Pasti Kamu Bukanlah Pilihannya
Kalau saat ini dia termasuk orang yang mapan sudah pasti kamu tidak termasuk tipe idealnya. Kamu tidak akan menjadi pilihannya, dia pasti akan jatuh cinta pada orang yang lebih berkelas dari dirimu, seseorang yang mampu mendukung masa depannya.

Sebentar Lagi Ramadhan, Gak Mau Sahurnya Nanti Ada Yang Masakin?



Sebentar Lagi Ramadhan, Gak Mau Sahurnya Nanti Ada Yang Masakin?

Cuma mau ngingetin aja, kalau sebentar lagi bulan Ramadhan akan tiba. Bulan di mana semua amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Bulan di mana malam begitu sangat tenang dan siang begitu sejuk untuk menambah tabungan amal sholeh kita. Gak mau apa, ada yang bangunin untuk sholat malam berjamaah.

Sebentar lagi ramadhan loh mas, gak mau sahurnya ada yang masakin. Apa masih betah sahur sama mie instan aneka rasa, itu pun kalau bangun sebelum waktu imsyak. Kalau sore ngabuburit sediri sambil nyari takjil, dan makannya sendiri pula.

Meski sekarang belum sempurna untuk bisa mendampingimu, aku berharap kau disana mengerti. karena bersama tidak harus menunggu sempurna, biarlah kita belajar bersama menjadi suami dan istri amatirpun tak mengapa. Yang penting kita saling mengetahui jika hati ini milik siapa, cinta yang kita punya selalu terkait dalam takwa.

Aku mencintaimu karena Allah, oleh sebab itu kau masih disini menanti. Dalam doa dan harap yang selalu berakhir tanya, apakah kau yang ditakdirkan untuk menyempurnanakan separuh dari agamaku. Dan jika ia, semoga sebelum ramadhan kita bisa bersama. Karena aku sudah kehabisan jawaban jika ditanya kapan nikah pas hari raya idul fitri.

Mas, maukan jika sahur nanti adik yang masakin. Kita bangun lebih awal untuk sholat malam dan sholat subuh berjamaah di masjid. Kita yang sedang belajar menjadi suami istri yang saling mengisi dalam kekurangan dan memberikan motivasi di saat keterpurukan. Adik maunya buka bersama kamu, bukan hanya teman sekolah atau kuliah.

Semoga kau yang disana dapat mengerti, jika hati ini sebenarnya bisa menanti tapi selalu ada yang terbaik memberikan bukti. Semoga kau disana tahu, jika menunggu itu tidak sama seperti menunggu nomor antrian. Tidak hanya kesabaran, tapi butuh keyakinan untuk bisa saling percaya. Aku harap kau mengerti, jika ramadhan ini aku tak mau sendiri lagi.

Ijinkan Aku Bertemu Hamba Pilihan Mu



Ijinkan Aku Bertemu Dengan Hamba PilihanMu, Melalui Cara Yang Kau Cintai Dalam Ikatan Yang Halal

Tidak pernah ada ragu dari setiap doa yang terucap dan air mata yang menetes b
ersama harap. Tentang kehadiran seseorang yang kelak akan menjadi penyempurna dari separuh dien yang dimiliki. Menjadi imam dalam sholat dan pemimpin dari setia doa yang kita panjatkan bersama di sepertiga malam.

Ijinkan aku bertemu dengan hamba pilihanMu, melalui cara yang kau cintai dalam ikatan yang halal. Ijinkan aku menyimpan rasa rindu pada seseorang yang telah kau gariskan untuk menjabat tangan ayahku dan menggandeng tanganku dengan senyum simpul kebahagiaan. Pantaskan diriku sekarang, agar nanti aku bisa mendampinginya dengan sempurna. Sebagai seorang istri dan ibu yang akan selalu mengucap kata “ Aamiin “ di belakangnya.

Buat kami merasakan indahnya rasa rindu dalam taat. buat kami saling mendoakan ditengah ketidak tauan kepada siapa doa itu akan sampai. Dan jadikan kami sebagai manusia yang mencintaiMu sebagai satu-satunya alasan untuk mencintainya. Karena kami tau, cinta yang kami miliki terbatas jantung yang berdetak dan udara yang masuk ke rongga paru-paru.

Pertemukanah kami melalui cara yang kau cintai dan jauhkan kami dari bayangan kosong kebahagiaan hubungan sebelum pernikahan. Jujur, aku tidak sanggup merasakan pahitnya perpisahan. Apalagi melihat pernikahan seseorang yang kita harapkan bersanding bersama. Kini dia duduk di pelaminan dengan seseorang dan itu bukan aku.

Demi suatu ikatan yang halal, aku tidak akan banyak meminta kepadanya. Cukup lah kesungguhan dalam takwa untuk mengantikan posisi ayahku sekarang. Dan tanggung jawab bersama iman yang dia miliki sebagai seorang lelaki. Sudah lebih dari cukup dari sekedar resepsi yang mewah dan menghabiskan banyak biaya.


Tidak mengapa aku hidup di rumah yang kecil, tapi penuh dengan harap serta doa menjelang subuh. Lantunan ayat suci al-Qur’an yang selalu kau bacakan menjadi penyejuk hati dan penenang jiwa. Yakinku bersama mu, kuharapa adalah jodoh di dunia dan di akhirat. Yang bisa membimbing dan menjagaku sampai ke Jannah-Nya.

Jomblo dot Com