Sesungguhnya orang-orang yang beriman,
orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu
mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Al-Baqarah: 218)
Beberapa hari yang
lalu Kita telah memasuki Bulan Muharram Tahun 1437 H. Bulan Muharram
disebut juga dengan Bulan Hijrah karena inilah bulan pertama dari
rangkaian 12 Bulan Qamariyah. Inilah awal tahun yang menjadi kalender
penanggalan Islam yang berhubungan langsung dengan jadwal ibadah kepada
Allah. Haji dan puasa
adalah pilar ibadah Islam yang utama, dilaksanakan berdasarkan
perhitungan kalender hijriyah. Tahun pertama hijriyah adalah Tahun 622
Miladiyah saat Nabi Muhammad Saw. meninggalkan kota Makkah (tempat yang sangat Allah sucikan) menuju kota Madinah.
Keagungan Makna Hijrah
Umat
Islam diperintahkan untuk senantiasa belajar dari masa lalu, terutama
dari sejarah kehidupan Rasulullah Saw. dan para sahabatnya. Dan pada
kesempatan memulai tahun baru hijriah ini yang paling tepat adalah
belajar mengamalkan makna hijrah dan implikasinya dalam kehidupan
sehari-hari.
Hijrah secara umum artinya
meninggalkan segala macam bentuk kemaksiatan dan kemungkaran, baik
dalam perasaan (hati), perkataan dan perbuatan. Namun secara khusus
adalah pindahnya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan para
sahabatnya dalam rangka menyelamatkan iman dan Islam serta membangun
peradaban baru di tempat baru.
Makna
Hijrah akan selalu hidup dalam diri orang-orang yang beriman. Hidup
karena mereka selalu menghayati nilai-nilainya dan mengamalkan
pesan-pesan moralnya. Bagi mereka peristiwa yang pernah dilakukan
Rasulullah Saw. itu bukanlah kejadian biasa, melainkan menjadi sebuah
tuntunan, yang harus senantiasa direnungkan maknanya dan diamalkan
ibrahnya. Sayyidina Umar bin Khattab Rodhiyallahu Anhu pernah
menyatakan, “Alhijrotu farraqot baynal haqq wal bathil faarikhuuhaa” (Hijrah itu membedakan antara yang benar dengan yang salah, karena itu jadikanlah penanggalan kalian.. )
Di
saat hijrah dari Makkah ke Madinah 14 abad yang lampau tergambar dengan
jelas perjuangan dan pengorbanan Rasulullah Saw. berserta
sahabat-sahabatnya Radhiyallahu anhum untuk mempertahankan risalah
Islam. Tak terbayang bagaimana penderitaan yang harus ditanggung ketika
di siang hari yang sangat panas atau di malam yang sangat gelap, mereka
berjalan kaki, turun naik gunung yang berbatu-batu, melewati padang
sahara yang gersang, dengan perbekalan seadanya. Padahal di Makkah
mereka bisa hidup nyaman apabila mau berkompromi dengan orang-orang
musyrik. Namun semua itu dilakukan demi tegaknya agama ini. Hijrah
adalah langkah strategis untuk membangun basis kekuatan baru. Tidak
hanya kekuatan fisik, melainkan juga kekuatan psikologis yang
menguntungkan dengan jaminan Allah Ta’ala .
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di
jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Baqarah: 218)
“Barang
siapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya mereka mendapati di muka
bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa yang
keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan
Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang
dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (An-Nisa: 100)
Ukhuwah dan Hijrah
Di
antara makna hijrah yang terpenting adalah berukhuwah secara mendalam
antara sesama muslim. Karena dari ukhuwah inilah kekuatan baru umat
Islam akan terbangun sebagaimana dulu Rasulullah Saw. telah membangun
kekuatan masyarakat Islam yang mengagumkan di atas fondasi ukhuwah ini.
Allah berfirman,
Orang-orang
beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya
kamu mendapat rahmat. (alhujurat:10)
Persaudaraan
(ukhuwah) merupakan pilar utama masyarakat Islam… Dengan menghayati dan
menggali makna hijrah kita dapat menangkap esensi persaudaraan ini.
Dengan
hijrah, Rasulullah Saw. dan para sahabat bisa membangun masyarakat baru
di kota Madinah. Masyarakat yang terformulasikan dalam bentuk
persaudaraan “ukhuwah” yang sangat kental antara orang-orang yang
berhijrah dari Makkah “Muhajirin” dan penduduk kota Madinah yang
membantu mereka kaum “Anshar”. Tergambar dalam firman Allah Taala,
Dan
orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman
(Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshar)
‘mencintai’ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka
(Anshar) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang
diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri,
sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari
kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung (Alhasyar:
9)
Ayat di atas menunjukkan
bagaimana ukhuwah tertanam di hati para sahabat Nabi Muhajirin dan
Anshar Radhiyallahu anhum. Rasulullah Saw. mempersaudarakan mereka di
jalan Allah dan persaudaraan ini berpengaruh sampai pada kehidupan
mereka yang paling mendalam. Sebagai contoh, ketika Abdurrrahman bin Auf
radliyallahu Anhu dari kelompok Muhajirin dipersaudarakan dengan Sa’ad
bin al Rabi’ dari Anshar. Seketika Sa’ad dengan penuh kejujuran dan
keikhlasan menawarkan kepada Abdurrahman untuk mengambil separuh dari
kekayaannya dan salah seorang dari kedua istrinya. Itulah yang disebut
sebagai itsar (mendahulukan kepentingan saudaranya daripada dirinya sendiri).
Kita dapat menarik banyak pelajaran penting dari ayat hijrah di atas dan contoh persaudaraan kedua sahabat ini, antara lain:
Pertama, bahwa mencintai Allah dan bercinta dengan sesama mukminin di jalan Allah merupakan pilar utama dalam ukhuwah islamiyah. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad Saw,
Tiada
beriman seorang dari kamu sehingga dia mencintai segala sesuatu bagi
saudaranya yang dia cintai bagi dirinya. (HR. Al-Bukhari)
Kedua,
hijrah telah melahirkan suasana baru yang sangat memungkinkan
terbangunnya ukhuwah Islamiyah, di mana kualitas ukhuwah ini benar-benar
melebihi tingkat ukhuwah yang semata tegak di atas hubungan nasab dan
darah yaitu itsar.
Ketiga, bahwa
dari bentuk ukhuwah seperti inilah kelak kemudian muncul kekuatan umat
Islam yang bisa menaklukkan kekuatan Yahudi di Khaibar, dan bisa
mematahkan kekuatan kaum kafir Quraish dalam berbagai medan perjuangan,
yang puncaknya adalah terbukanya kota Makkah ” Fathu Makkah “.
Kewajiban Kita
Sebagai
pengikut Nabi Muhammad Saw. – apakah yang dapat Kita lakukan dengan
pelajaran sejarah yang senantiasa berulang di saat-saat kita memasuki
tahu baru Hijriyah ini? Apakah Kita hanya diam atau sekadar saling
mengirimkan ucapan selamat tahun baru, melalui WA, BB, SMS atau email?
Di sini ada beberapa langkah penting:
(a)
Tanamkanlah semangat baru untuk memulai tahun baru ini dengan
nilai-nilai yang memancar dari relung keimanan Kita yang sangat dalam.
Yaitu keimanan terhadap kebenaran ajaran Islam yang dibawa Rasulullah
saw keimanan terhadap nilai-nilai luhur yang diajarkan Nabi Saw.
(b)
Ikutilah jejak perjuangan dan pengorbanan Rasulullah Saw. beserta
sahabat-sahabatnya, dimana dari cerminan hijrah yang mereka lakukan,
sungguh terlihat betapa mereka tidak lagi mendahulukan dunia dalam
langkah hidupnya, melainkan malah mengorbankan dunia untuk kepentingan
akhirat. Itulah pangkal keberuntungan.
(c)
Bawalah spirit hijrah ini ke segala lapangan kehidupan, dalam arti
pindah dari masa lalu yang kurang baik, penuh maksiat ke hari esok yang
penuh dengan ketaatan kepada Allah. Tidak hanya dalam segi ibadah
melainkan dalam segala lapangan kehidupan. Termasuk berhijrah dari
kebiasaan bertindak zhalim kepada kebiasaan bertindak adil dalam
bermasyarakat, berbisnis dan bernegara.
Dengan
demikian makna hijrah akan selalu hidup dalam diri kita. Hidup karena
kita mentranformasikan maknanya ke dalam moral. Sehingga peristiwa yang
pernah dilakukan Rasulullah itu, tidak semata kejadian biasa, melainkan
menjadi sebuah konsep hidup yang harus senantiasa direnungkan maknanya
dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar