Ta'aruf bagi Akhwat

Ada sebuah pertanyaan dari seorang Akhwat (Perempuan Muslimah)
Akhi kalau Akhwat sudah siap nikah baik jasmani maupun rohani gimana caranya ? apakah harus memulai, masak perempuan harus memulai ta’aruf duluan dengan Ikhwan malu dong. Dalam istilah pacaran “masak cewek bilang I LOVE U duluan .

Enakan Ikhwan banyak Pilihan, bisa ta’aruf sana dan ta’aruf sini..!
Ayuha Akhwat….! Jangan merasa bersedih hati dan jangan kuatir kalau tidak mendapatkan pasangan hidup, sesungguhnya Allah akan memuliakan orang-orang yang menjaga diri. Apapu itu pasti Allah akan memuliakan hambanya. Cara ta’aruf ihkwan dan akhwat itu sama saja… yaitu melalui perantara, kalau ahkwat sudah siap nikah maka mintalah kepada orang tua untuk dinikahkan, karena kewajiban orang tua terhadap perempuan yaitu menikahkan anaknya,di kawatirkan jika anak tidak dinikahkan orang tua anak nukah sendiri.. he he . Minta bantuan orang tua untuk menemukan jodohnya, mungkin orang tua akan mencarikan mlalui kerabat-kerabatnya, teman kerjanya dan saudara-saudara yang lainya. Atau dari Akhwat sendiri diperbolehkan untuk menanyakan kepada kerabat atau teman dekat untuk mencarikan pasangan hidup.

Kalau Akhwat sudah memiliki kertertarikan kepada Ikhwan maka, coba tanyakan kepada orang terdekat dari pihak Ikhwan, apakah pihak Ikhwan sudah bertaaruf atau belum. Apakah sudah siapnikah atau belum. Kalau si Ikhwan sudah siap nikah tapi belum punya calon, berati ini sebuah peluang bagi Akhwat dan perntara atau makjomblang harus sigab dan menawarkan kepada sang Akhwat. Dalam proses ini makcomblang dan pihak akhwat harus keja sama. Bagi Akhwat siapkan mental seandainya ditolak dan segera Move One. Itu berate belum jodoh. Baiknya juga harus menerapkan 3B. apa itu tiga B. Berihktiar, Berdoa dan Bercermin. He he. Senantiasalah memperbaiki kualitas diri.

Katakan kepada kedua orang tua atau perantara kriteria ikhwan yang di inginkan. Ingat dalam islam tidak di benarkan  pacaran atau aktifitas yang mendekati perzinaan. Bolehkan ta’aruf tanpa perantara ? tidak di benarkan ta’aruf tanpa perantara. ta’aruf adalah sebuah perkenalan antara ikwan dan akhwat untuk sebuah pernikahan, oleh karenanya  tak ada ta’aruf tanpa tujuan untuk menikah, sangat jauh berbeda dengan pacaran kenalan bertahun-tahun, ajak sana-ajak sini, bonjeng sana-bonjeng sini, cipika-cipiki, pegang sana-pegan sini sudah layaknya suami-istri. Eh…. Ternyata tidak jadi nikah, jelas yang dirugikan adalah pihak perempuan. Seringkali ta’aruf disalah gunakan untuk modus pacaran atau lebih tepatnya perzinaan kesanya syar’i tapi sebenarnya jauh dari syar’i.

pernah saya bertanya kepada teman di facebook saat melihat poto mereka di sebuah tempat “Wah...kalian sekarang pacaran ya, kok potonya mesra banget ?” dia menjwab “enggak kok kita sedang menjalin Ta’aruf” so sweet… begitulah realitanya, belakangan ini, ta’aruf mengalami penyempitan makna, karena telah diselewengkan kepada makna pacaran yang jelas-jelas diingkari oleh islam. Islam tidak mensyariatkan pacaran untuk menempuh ke jenjang pernikahan. Namun islam mensyariatkan ta’aruf sesuai batasan-batasan syariat.

Tidak di bolehkan  menjalin ta’aruf tanpa adanya perantara. Karena akan menyababkan mudorot yang besar. Bahkan setelah Khitbah pun komunikasi  dengan calon tidak diperbolehkan apalagi masa-masa ta’aruf. Inilah cara Islam untuk memuliakan sebuah tali pernikahan.

Berapa lama ta’aruf dilakukan ? tidak penulis temui dahlil yang spesifik barapa lama waktu ta’aruf. Taaruf tidak membutuhkan waktu lama seperti pacaran yang berahun-tahun ujungnya putus. Kalau dalam ta’ruf tidak menumui kecocokan maka ta’ruf dihentikan, seperti yang tertulis di atas bahwa ta’aruf hanya untuk menuju  pernikahan. Tidak cocok satu sama lain dihentikan dengan cara yang baik, hakekatnya untuk sebauh kebaikan yaitu menjaga kesucian dari yang berta’aruf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar