Mengatasi candu cinta. // Love Addicted Solution

Mengatasi candu cinta.

Love Addicted Solution

Tulisan ini adalah lanjutan dari artikel yang berjudul “Love Addicted dalam Persepktif Psikologis” yang penulis posting.

Bagi kaula muda yang sekarang sedang perjuangan untuk komitment tidak ingin mengenal pacaran atau sedang fokus pada karir, tapi hati masih gemetar ketika melihat lawan jenis. Atau yang takut jatuh cinta atau juga yang sedang kecanduan dan ingin membuang rasa cinta agar tidak pacaran.

Baca ini dech….! Insyallah bermanfaat.

Selalu ingat, berkhayal dan membayangkan pasangan, takut menjadi sendiri, merasa tak utuh tanpa pasangan, posesif, cemburuan, mudah depresi, suasana hati gampang berubah, pernah terlintas untuk mati saja….!

Itu salah satu gejala candu cinta, jika gejala diatas terus berlanjut dan terasa menganggu, tentu harus segera diatasai. Mana mungkin hidup nyaman bila terus-terus merasa demikian. 
Lalu bagaimana mengatasi rasa yang membelenggu itu.

“jagalah hati jangan kau nodai…jagalah hati lentera hidup ini… bila hati kian keruh..na na.. na.. na he he gak hafal saya” ini adalah managemen Qolbu-nya Aa Gym. Namun ternyata, cinta juga butuh managemen. Kalau anda sedang kecanduan cinta dan ingin keluar darinya atau berat karena terlalu sayang denganya. Managemen ini sangat bagus diterapkan.

Sabagai mana kita tahu, sesuatu yang “terlalu” memang bikin repot, terlalu cinta, terlalu benci, terlalu cemburu, terlalu cuek, terlalu peduli, terlalu gembira, terlalu sedih dan seambreg terlalu lainya bisa-bisa Sungguh terlalu h..he.. kayak film entong saja. Semua harus terjaga sesuai dengan takaranya.
Orang yang kecanduan cinta, tidak memiliki managemen cinta yang benar, serta tidak memiliki kerangka yang tepat untuk meletakan perasaan cinta… begitu tidak memiliki kerangka yang benar, perasaan cinta akan cendrung liar dan selalu menuntut pemuasan. 

Kerangka yang benar mempunyai garis besar sesuai dengan agama Islam. Islam mengajarkan meletakan cinta pada klasifikasinya. Cinta Utama, cinta sewajarnya dan Cinta hina alias nafsu.
Cinta utama hanya kepada Allah dan Rosulnya. ini harus di dahulukan, jika ada cinta yang lebih atau menggeser cinta kepada Allah dan Rosulnya berati itu sudah jauh dari nilai-nilai ajaran Islam. Cinta ini tidak akan membawa ke surga dan akan dilaknat oleh Allah.

Cinta sewajarnya yaitu cinta kepada sesama makhluk, cinta kepada orang tua, kepada kakak, cinta adek dan cinta kepada saudara sesama muslim. Islam mengajarkan agar tidak terlalu berlebihan dalam cinta ini tanpa meninggalkan kecintaan yang utama.
Cinta hina adalah cinta yang berlandaskan hawa nafsu, cinta ini cendrung dikuasai oleh bisik dan rayu setan. Nah cinta ini yang menyebabkan banyak orang kecanduan. Dalam kasus ini banyak yang terlibat cinta hina adalah aktifitas pacaran, para pelaku pacaran mengatas namakan cinta untuk melampiaskan nafsunya.

Jika Candu cinta sudah menimpa diri kita. Andah harus segera mengobatinya.
Langkah pertama adalah melakukan Muhasabah atau Instropeksi diri. kita identifikasi dimana letak cinta kita. Kalau cinta yang wajar itu bergeser dari kewajaranya, kita harus bertanya-tanya pada diri sendiri. Bisa jadi kita terlalu banyak berbuat maksiat. Ada larangan yang kita langgar, ada batasan-batasan yang kita abaikan dan kata hati yang tidak di dengar. Dampaknya kita mengikuti nafsu yang selalu ingin dipenuhi dan ingin di puaskan. Kalau sudah terlalu jauh mencintai maka akan sulit untuk meninggalkanya.

Langkah kedua adalah “Tombo Ati” yang ada lima perkoro.. bla bla bla. Cari sendiri he he
Yang ketiga adalah agak berat sich… tapi akan mudah kalau di kerjakan dengan sungguh-sunggu dengan mengharap Ridho Allah. Yaitu memaksa untuk melakukan kebaikan. Mata rantai kecanduan harus diputus dengan paksa. Saat diri ini terdorong untuk melakukan dorongan syahwat, maka paksa agar diri ini tidak melakukan. Dan kalau ada orang yang mengajak untuk melakukan maksiat maka tolak dengan tegas walaupun teman kita akan kecewa. Bila dosa yang ditimbulkan dari sebuah alat komunikasi, BBM, Facebook, Email misalnya maka putuslah kontak denganya karena interaksi tersebut yang menyebabkan langkah awal kita berbuat dosa.sesungguhnya orang-orang yang dipermudah untuk berbuat dosa Adalah orang-orang yang tergolong celaka. Sebaliknya orang yang di permudah berbuat kebaikan dan di sulit untuk berbuat keburukan, maka ia termasuk golongan orang yang beruntung.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pecandu cinta, dan yakinlah bahwa cinta yang abadi itu hanya milik Allah.  Semoga kita semua Istiqomah dalam menjaga hati ini. Amiin
By fauzi fii sabilillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar