“ SYAHDUNYA CINTA LOKASI : Klimak” Part 3

DAILY_UZY



Begitulah saat pertemuan dua insan yang saling mencintai

Cinta memiliki power full, segalanya akan menjadi mungkin jika atas dasar cinta, suami-istri bisa hidup berdampingan bertahun-tahun karena Cinta, orang tua bekerja banting tulang karena cinta kepada Anaknya, perkelahian dan pembunuhan bisa terjadi karena berebut cinta, perpecahan antara saudara bisa karena cinta, seorang cowok rela hendaki gunung-hendaki lembah untuk memetik setangkai mawar merah hanya untuk kekasih idaman. Itulah kekuatan dari cinta ada yang negatif dan ada yang positif.

cinta memiliki potensi yang sangat hebat dan kuat, ada yang dibuat kuat karena cinta ada pula yang dibuat lemah olehnya. Disaat orang sedang dibuat bahagia oleh cintanya maka dia akan berkata bahwa cinta itu indah bak surga, akan tetapi bila ada orang  yang dibuat kecewa oleh cintanya maka dia akan mengatakan bahwa cinta itu menyakitkan bak neraka.

Ada cinta yang kekal abadi yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu yakni cinta kepada Allah, seorang yang mencintai karena Allah maka cintanya tidakakan pernah kandas oleh surutnya air, tidak akan lapuk oleh teriknya mentari, tidak akan pudar oleh derasnya angin. Semua yang kita cintai di dunia ini akan meninggalkan kita, tetapi tidak dengan cinta Allah kepada kita, disaat dunia pergi meninggalkan kita dan akhirat datang menjeput, di hari tidak ada amal kecuali perhitungan Amal, maka cinta kepada Allah yang akan menjadi syafaat.

Cinta karena Allah tidak akan pernah menyebabkan kekecewaan, orang yang kecewa karena cinta dialah orang-orang penjilat cinta dunia, kenapa banyak orang kecewa karena cinta, sudah pasti cintanya tidak berlabuhkan atas dasar cinta karena Allah. Yang maha pengasih dan maha penyayang adalah Allah, dialah yang sang pemilik cinta sesungguhnya. Oleh karenya kejarnya Allah jangan mengejar yang lain.

Mencentai karena Allah akan timbul saling menasehati untuk kebaikan dan saling mengajak untuk kebaikan pula, keindahan cinta demikianlah yang akan kekal selamanya. Coba kita tengok baginda Muhammad Saw, setelah generasi sahabat sepanjang 1400 tahun masih saja beliau dicintai umatnya walaupun manusia tidak pernah jumpa denganya, bentuk kecintaan kepada Allah dan Rusulnya adalah dengan sami’na wa ato’na dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar